Minggu, 19 Juni 2011

Debu, Jadilah Awan !

by : Risa Umari Y.A. at 10:50:00 AM
Merendahkan diri dan menjadi seseorang yang kerdil di depanNya. Menundukkan kepala dan tersungkur tak berdaya di hadapanNya. Agar Ia tau kemelut apa yang sedang aku rasakan, agar Dia mengerti apa yang aku mau. Dan yang terpenting mengabulkan apa yang kupinta.

Setiap Dia berseru memanggilku, untuk mengabdi dan bersujud padanya aku rasa aku termasuk orang yang tak suka mengulur-ulurkan perjumpaan itu. Saat semua orang terlelap dan terjaga kusempatkan beberapa menit untuk mengobrol denganNya. Walaupun hanya menceritakan kegelisahan apa yang sedang aku miliki. Dia tak menjawab, mungkin belum. Namun Dia pasti mendengarkan apa yang aku minta.

Entah mengapa aku bisa meyakinkan diriku sendiri bahwa Ia akan mendengarkan dan mengabulkanku. Aku telah banyak meminta dan mengeluh. Namun, pernahkah aku menghitung berapa banyak keindahan yang kudapatkan ? Kebahagiaan ? Tertawa ? senyum ? atau beberapa lainnya.

Mungkin karena aku tak pernah menghitung dan ingat tentangNya aku menjadi seseorang yang berdebu. Yang hilang disapu kerasnya angin dan kendaraan yang melaju cepat. Tak ada yang mengatakan bahwa debu itu bermanfaat dan membawa kebahagiaan.

Hukuman bagi debu yang awalnya adalah rumput hijau yang selalu membawa keindahan. Tak terhitung berapa banyak dan apa saja yang ia dapatkan. Ia tak pernah mau menceritakan kebahagiaannya itu pada Dia. Ia selalu menitikkan dan merengek tiap kali berjumpa denganNya. Selalu mengeluh. Ya, tempat dosa, salah, dan penyesalan.

Mungkin debu itu bisa menjadi kumpulan awan di langit yang menjadikannya hujan. Perlu kerja keras dan keringat untuk berkumpul di atas langit sana. Menjadi kumpulan awan yang menyejukkan saat matahari terik, berawarna putih yang menandakan kesucian, dan turun bersama air hujan yang membawa berita gembira pada semua orang. Debuuu, ayolah kita menjadi Awan !

http://risaumari.blogspot.com

0 komentar:

Posting Komentar

Minggu, 19 Juni 2011

Debu, Jadilah Awan !

Diposting oleh Risa Umari Y.A. di 10:50:00 AM
Merendahkan diri dan menjadi seseorang yang kerdil di depanNya. Menundukkan kepala dan tersungkur tak berdaya di hadapanNya. Agar Ia tau kemelut apa yang sedang aku rasakan, agar Dia mengerti apa yang aku mau. Dan yang terpenting mengabulkan apa yang kupinta.

Setiap Dia berseru memanggilku, untuk mengabdi dan bersujud padanya aku rasa aku termasuk orang yang tak suka mengulur-ulurkan perjumpaan itu. Saat semua orang terlelap dan terjaga kusempatkan beberapa menit untuk mengobrol denganNya. Walaupun hanya menceritakan kegelisahan apa yang sedang aku miliki. Dia tak menjawab, mungkin belum. Namun Dia pasti mendengarkan apa yang aku minta.

Entah mengapa aku bisa meyakinkan diriku sendiri bahwa Ia akan mendengarkan dan mengabulkanku. Aku telah banyak meminta dan mengeluh. Namun, pernahkah aku menghitung berapa banyak keindahan yang kudapatkan ? Kebahagiaan ? Tertawa ? senyum ? atau beberapa lainnya.

Mungkin karena aku tak pernah menghitung dan ingat tentangNya aku menjadi seseorang yang berdebu. Yang hilang disapu kerasnya angin dan kendaraan yang melaju cepat. Tak ada yang mengatakan bahwa debu itu bermanfaat dan membawa kebahagiaan.

Hukuman bagi debu yang awalnya adalah rumput hijau yang selalu membawa keindahan. Tak terhitung berapa banyak dan apa saja yang ia dapatkan. Ia tak pernah mau menceritakan kebahagiaannya itu pada Dia. Ia selalu menitikkan dan merengek tiap kali berjumpa denganNya. Selalu mengeluh. Ya, tempat dosa, salah, dan penyesalan.

Mungkin debu itu bisa menjadi kumpulan awan di langit yang menjadikannya hujan. Perlu kerja keras dan keringat untuk berkumpul di atas langit sana. Menjadi kumpulan awan yang menyejukkan saat matahari terik, berawarna putih yang menandakan kesucian, dan turun bersama air hujan yang membawa berita gembira pada semua orang. Debuuu, ayolah kita menjadi Awan !

http://risaumari.blogspot.com

0 komentar on "Debu, Jadilah Awan !"

Posting Komentar


 

Secangkir Capuccinno Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea