pernah suatu saat kita berjanji untuk bertemu
mungkin bukan janji yang terlalu penting bagimu
yah, entahlah aku selalu yakin bahwa saat-saat
yang berkaitan denganmu itu sangat penting
sangat wajib untuk kuingat dan mungkin kutulis di sini
mungkin apapun yang berkaitan denganmu
ya dengan namamu selalu kutulis di sini
agar aku bisa mengingatnya nanti
atau mungkin agar banyak yang mendoakannya ini untuk kita
maaf, maksudnya kebaikan untukku, untukmu, dan semoga saja kita
siang itu aku masih saja terjebak di tengah pekatnya asap Jogja
di antara rentetan mobil, motor, dan deru asap kendaraan
aku berjuang.
ummm tidak juga sih
ah, bahasaku terlalu berlebihan
untuk bertemu kamu di suatu tempat
tempat yang menuturutmu, dan juga aku sangat menarik
sebuah toko buku dengan cafe di lantai dua
aku selalu merasa aman, nyaman,
dan selalu saja kepalau dipenuhi tentang angan tentangmu
ah, maafkan aku
sudah, sekarang kita duduk bersisian di sini
berhadapan
merengkuh segelas susu vanilla
manis, ah sangat manis
entah gula yang terlalu banyak tertakar, atau karena aku melihatmu?
ah, lagi-lagi aku terlalu jujur