Jumat, 16 November 2012

by : Risa Umari Y.A. at 10:22:00 AM 0 komentar

by : Risa Umari Y.A. at 10:14:00 AM 0 komentar

Kamis, 15 November 2012

101112

by : Risa Umari Y.A. at 12:54:00 PM 2 komentar
pernah suatu saat kita berjanji untuk bertemu
mungkin bukan janji yang terlalu penting bagimu
yah, entahlah aku selalu yakin bahwa saat-saat 
yang berkaitan denganmu itu sangat penting
sangat wajib untuk kuingat dan mungkin kutulis di sini

mungkin apapun yang berkaitan denganmu
ya dengan namamu selalu kutulis di sini
agar aku bisa mengingatnya nanti
atau mungkin agar banyak yang mendoakannya ini untuk kita
maaf, maksudnya kebaikan untukku, untukmu, dan semoga saja kita

siang itu aku masih saja terjebak di tengah pekatnya asap Jogja
di antara rentetan mobil, motor, dan deru asap kendaraan
aku berjuang.
ummm tidak juga sih
ah, bahasaku terlalu berlebihan
untuk bertemu kamu di suatu tempat
tempat yang menuturutmu, dan juga aku sangat menarik

sebuah toko buku dengan cafe di lantai dua
aku selalu merasa aman, nyaman, 
dan selalu saja kepalau dipenuhi tentang angan tentangmu
ah, maafkan aku

sudah, sekarang kita duduk bersisian di sini
berhadapan
merengkuh segelas susu vanilla
manis, ah sangat manis
entah gula yang terlalu banyak tertakar, atau karena aku melihatmu?
ah, lagi-lagi aku terlalu jujur

Jumat, 16 November 2012

Diposting oleh Risa Umari Y.A. di 10:22:00 AM 0 komentar

Diposting oleh Risa Umari Y.A. di 10:14:00 AM 0 komentar

Kamis, 15 November 2012

101112

Diposting oleh Risa Umari Y.A. di 12:54:00 PM 2 komentar
pernah suatu saat kita berjanji untuk bertemu
mungkin bukan janji yang terlalu penting bagimu
yah, entahlah aku selalu yakin bahwa saat-saat 
yang berkaitan denganmu itu sangat penting
sangat wajib untuk kuingat dan mungkin kutulis di sini

mungkin apapun yang berkaitan denganmu
ya dengan namamu selalu kutulis di sini
agar aku bisa mengingatnya nanti
atau mungkin agar banyak yang mendoakannya ini untuk kita
maaf, maksudnya kebaikan untukku, untukmu, dan semoga saja kita

siang itu aku masih saja terjebak di tengah pekatnya asap Jogja
di antara rentetan mobil, motor, dan deru asap kendaraan
aku berjuang.
ummm tidak juga sih
ah, bahasaku terlalu berlebihan
untuk bertemu kamu di suatu tempat
tempat yang menuturutmu, dan juga aku sangat menarik

sebuah toko buku dengan cafe di lantai dua
aku selalu merasa aman, nyaman, 
dan selalu saja kepalau dipenuhi tentang angan tentangmu
ah, maafkan aku

sudah, sekarang kita duduk bersisian di sini
berhadapan
merengkuh segelas susu vanilla
manis, ah sangat manis
entah gula yang terlalu banyak tertakar, atau karena aku melihatmu?
ah, lagi-lagi aku terlalu jujur


 

Secangkir Capuccinno Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea