Sabtu, 11 Agustus 2012

Sebuah Nama, Sebuah Cerita, Dalam Dua Jiwa yang Berbeda

by : Risa Umari Y.A. at 7:30:00 AM 0 komentar
mungkin sebuah nama sudah terpatri kuat dalam kepalaku. dan juga dalam hidupku. tak mudah memang melewati hari demi hari yang keras ini dengan sebuah nama tanpa ada sebuah kejelasan. tanpa ada sebuah jawaban. aku mengutarakan sebuah pertanyaan pada nama tersebut. hah, pertanyaan yang tak penting. pertanyaan yang sebenarnya aku tak berani untuk melontarkannya. pertanyaan yang hanya kusimpan sendiri saja.

memang benar, tak ada yang butuh diberi jawaban. tak ada jawaban atas pertanyaan yang selama ini kusimpan rapat. pertanyaan yang keluar tanpa adanya suara. pertanyaan yang selalu membawaku dalam enam tahun ketakutan. takut jikalau semua prasangka indah itu menguap. berganti menjadi kenyataan yang pahit dan getir.

Selasa, 07 Agustus 2012

Flash Back

by : Risa Umari Y.A. at 10:34:00 PM 0 komentar

Halo masa lalu? Hai kenangan. selamat malam ya. malam ini langit sempurna kelam dan kelabu. memang saat yang nyaman untuk sedikit membuka goresan lalau ya. tak semuanya menyakitkan kok. tenang saja. kamu juga nggak menjadi tokoh utama dalam acara pergalauan ini.

 

aduh, setelah sekian lama kita berpisah aku ingin sekali menyapamu. hanya menyapa. tak bermaksud jatuh bermain bersamamu lagi.

 

oh iya, aku sekarang lebih baik loh. karena aku telah menemukan masa depanku yang ternyata sangat jauh lebih indah daripada bersamamu, masa lalu.

 >>>

Antara Aku, Kamu, dan Dia yang Tak Pernah saling Tahu

by : Risa Umari Y.A. at 9:40:00 PM 0 komentar
Ini hanya cerita antara aku, kau, dan dia. Mungkin kita tak pernah saling bertatap dalam suatu meja. dalam suatu waktu. Karena kau takut menyakiti hatiku. Karena kau takut menyakiti hatinya.

untungnya sekarang di sini aku bisa membahas masalah ini. menyatukan pikiran dan hati kita masing-masing. ah, biarkan saja mata dan mulut kita tertutup. biarkan saja hati kita bertanya dan saling menyapa.

tahu kah kau? saat kau ucapkan kata manis itu? manis? mungkin hanya manis di ujung lidah ya. dan akan hilang lagi saat kau melihat kemewahan lainnya. aih mengapa aku seperti barang yang dinilai indah? menarik? menawan?

sebenarnya tak tahu mengapa aku mencicipi manisnya itu. ah, tak ada yang spesial. sampai sekarang mungkin masih sama seperti dulu. mencoba menjalani hari dengan baik saja. mengikuti apa maumu. tak ada yang terlalu aku perjuangjkan untukmu saat ini. karena, buat apa aku perjuangkan demi kau yang seorang pemain ulung?

ups, pemain ya? em begini. saat malam itu. saat mendung yang begitu sendu, aku menerima sms yang sangat mencengangkan. sms dari wanita yang tak kukenal. dia mengaku sebagai kekasihmu. hah, kekeasihmu? tidak kah kau beritahu bahwa kau adalah kekasihku? aku adalah kekasihmu, kan? dan kita ini sepasang kekasih. bukan begitu?

terakhir kudengar ia -panggil saja wanita itu ia ya- menggoreskan dengan keras. bukan goresan pena di kertas-kertas usang. bukan goresan luka yang menyayat hati. tapi ia menggoreskan nadinya dengan berani. mungkin sampai menyedot habis darah itu.

ah, sebegitu besarkah pesonamu? kau mulai belajar mendua? ya Tuhan, hukuman apa lagi yang Kau berikan padaku? oh iya, Kau hanya mengujiku. bukan menghukumku.

dulu, aku mengalami kenyataan yang sama. lagi-lagi diduakan. aih, mengapa begitu? tolong jelaskan padaku apa salahku? bimbing aku agar menjadi sempurna di matamu dan di mata-Mu. tlong!

sekarang kau -kau dengan orang yang berbeda- kembali menduakanku. aih, tak usah tanya apa rasanya. kupikir kau jauh cukup cerdas untuk tahu apa rasanya diduakan. dan sekarang, pacar umm atau mungkin selingkuhanmu sedang terkapar di rumah sakit. dengan nafas beratnya menyebut namamu. untuk segera datang dan menemaninya. ya hanya kalian berdua saja.

Ini Untukmu

by : Risa Umari Y.A. at 8:52:00 PM 0 komentar

Halo selamat malam. Apa kabarnya kamu mala mini? Pasti sedang bahagia ya? Aduh, maaf ya aku dating lagi untuk mengirimkan sepucuk surat ini. Aku tak bermaksud mengusikmu loh. Apalagi membuat hancur rencana manismu.

Oh iya selamat ya. Apa? Suaraku lirih? Parau? Tidak, aku tulus kok mengucapkannya. Sungguh aku ikhlas. Itulah jalan nasibmu. Kau telah menemukannya kan? Seperti aku telah menemukan jalan nasibku sendiri.

Hai, aku menulis bukan untuk apa-apa. Bahkan untuk mengajakmu kembali mencicipi ampas manis itu. Tidak! Semua yang sudah lalu, biarkan saja tertinggal. Kita jalan, berlari ke depan. Sesekali menengok ke belakang. Melambaikan tangan dan melangkah ringan.

Oh iya, aku masih tidak mengerti. Kenapa ya kamu tak pernah mau berbaik hati menyapaku? Atau umm membalas senyumku? Membalas sapaanku? Kau bersikap acuh. Oh iya maaf aku masa lalu yang harus dibuang jauh-jauh ya? Hihhihi. Sudah deh, aku menuliskan terlalu panjang suratku. Aku takut nanti kekasihmu ikut membaca surat ini.

Sekali lagi selamat ya. Silahkan saja tinggalkan aku tanpa jejak. Karena aku juga tak akan menoleh padamu lagi kok. Salam :)

Pangkalan Bun, 7 Agustus 2012
At 20:43


http://risaumari.blogspot.com

Sabtu, 11 Agustus 2012

Sebuah Nama, Sebuah Cerita, Dalam Dua Jiwa yang Berbeda

Diposting oleh Risa Umari Y.A. di 7:30:00 AM 0 komentar
mungkin sebuah nama sudah terpatri kuat dalam kepalaku. dan juga dalam hidupku. tak mudah memang melewati hari demi hari yang keras ini dengan sebuah nama tanpa ada sebuah kejelasan. tanpa ada sebuah jawaban. aku mengutarakan sebuah pertanyaan pada nama tersebut. hah, pertanyaan yang tak penting. pertanyaan yang sebenarnya aku tak berani untuk melontarkannya. pertanyaan yang hanya kusimpan sendiri saja.

memang benar, tak ada yang butuh diberi jawaban. tak ada jawaban atas pertanyaan yang selama ini kusimpan rapat. pertanyaan yang keluar tanpa adanya suara. pertanyaan yang selalu membawaku dalam enam tahun ketakutan. takut jikalau semua prasangka indah itu menguap. berganti menjadi kenyataan yang pahit dan getir.

Selasa, 07 Agustus 2012

Flash Back

Diposting oleh Risa Umari Y.A. di 10:34:00 PM 0 komentar

Halo masa lalu? Hai kenangan. selamat malam ya. malam ini langit sempurna kelam dan kelabu. memang saat yang nyaman untuk sedikit membuka goresan lalau ya. tak semuanya menyakitkan kok. tenang saja. kamu juga nggak menjadi tokoh utama dalam acara pergalauan ini.

 

aduh, setelah sekian lama kita berpisah aku ingin sekali menyapamu. hanya menyapa. tak bermaksud jatuh bermain bersamamu lagi.

 

oh iya, aku sekarang lebih baik loh. karena aku telah menemukan masa depanku yang ternyata sangat jauh lebih indah daripada bersamamu, masa lalu.

 >>>

Antara Aku, Kamu, dan Dia yang Tak Pernah saling Tahu

Diposting oleh Risa Umari Y.A. di 9:40:00 PM 0 komentar
Ini hanya cerita antara aku, kau, dan dia. Mungkin kita tak pernah saling bertatap dalam suatu meja. dalam suatu waktu. Karena kau takut menyakiti hatiku. Karena kau takut menyakiti hatinya.

untungnya sekarang di sini aku bisa membahas masalah ini. menyatukan pikiran dan hati kita masing-masing. ah, biarkan saja mata dan mulut kita tertutup. biarkan saja hati kita bertanya dan saling menyapa.

tahu kah kau? saat kau ucapkan kata manis itu? manis? mungkin hanya manis di ujung lidah ya. dan akan hilang lagi saat kau melihat kemewahan lainnya. aih mengapa aku seperti barang yang dinilai indah? menarik? menawan?

sebenarnya tak tahu mengapa aku mencicipi manisnya itu. ah, tak ada yang spesial. sampai sekarang mungkin masih sama seperti dulu. mencoba menjalani hari dengan baik saja. mengikuti apa maumu. tak ada yang terlalu aku perjuangjkan untukmu saat ini. karena, buat apa aku perjuangkan demi kau yang seorang pemain ulung?

ups, pemain ya? em begini. saat malam itu. saat mendung yang begitu sendu, aku menerima sms yang sangat mencengangkan. sms dari wanita yang tak kukenal. dia mengaku sebagai kekasihmu. hah, kekeasihmu? tidak kah kau beritahu bahwa kau adalah kekasihku? aku adalah kekasihmu, kan? dan kita ini sepasang kekasih. bukan begitu?

terakhir kudengar ia -panggil saja wanita itu ia ya- menggoreskan dengan keras. bukan goresan pena di kertas-kertas usang. bukan goresan luka yang menyayat hati. tapi ia menggoreskan nadinya dengan berani. mungkin sampai menyedot habis darah itu.

ah, sebegitu besarkah pesonamu? kau mulai belajar mendua? ya Tuhan, hukuman apa lagi yang Kau berikan padaku? oh iya, Kau hanya mengujiku. bukan menghukumku.

dulu, aku mengalami kenyataan yang sama. lagi-lagi diduakan. aih, mengapa begitu? tolong jelaskan padaku apa salahku? bimbing aku agar menjadi sempurna di matamu dan di mata-Mu. tlong!

sekarang kau -kau dengan orang yang berbeda- kembali menduakanku. aih, tak usah tanya apa rasanya. kupikir kau jauh cukup cerdas untuk tahu apa rasanya diduakan. dan sekarang, pacar umm atau mungkin selingkuhanmu sedang terkapar di rumah sakit. dengan nafas beratnya menyebut namamu. untuk segera datang dan menemaninya. ya hanya kalian berdua saja.

Ini Untukmu

Diposting oleh Risa Umari Y.A. di 8:52:00 PM 0 komentar

Halo selamat malam. Apa kabarnya kamu mala mini? Pasti sedang bahagia ya? Aduh, maaf ya aku dating lagi untuk mengirimkan sepucuk surat ini. Aku tak bermaksud mengusikmu loh. Apalagi membuat hancur rencana manismu.

Oh iya selamat ya. Apa? Suaraku lirih? Parau? Tidak, aku tulus kok mengucapkannya. Sungguh aku ikhlas. Itulah jalan nasibmu. Kau telah menemukannya kan? Seperti aku telah menemukan jalan nasibku sendiri.

Hai, aku menulis bukan untuk apa-apa. Bahkan untuk mengajakmu kembali mencicipi ampas manis itu. Tidak! Semua yang sudah lalu, biarkan saja tertinggal. Kita jalan, berlari ke depan. Sesekali menengok ke belakang. Melambaikan tangan dan melangkah ringan.

Oh iya, aku masih tidak mengerti. Kenapa ya kamu tak pernah mau berbaik hati menyapaku? Atau umm membalas senyumku? Membalas sapaanku? Kau bersikap acuh. Oh iya maaf aku masa lalu yang harus dibuang jauh-jauh ya? Hihhihi. Sudah deh, aku menuliskan terlalu panjang suratku. Aku takut nanti kekasihmu ikut membaca surat ini.

Sekali lagi selamat ya. Silahkan saja tinggalkan aku tanpa jejak. Karena aku juga tak akan menoleh padamu lagi kok. Salam :)

Pangkalan Bun, 7 Agustus 2012
At 20:43


http://risaumari.blogspot.com

 

Secangkir Capuccinno Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea