Kamis, 26 Mei 2011

Surat di Sudut Ruang Tua

by : Risa Umari Y.A. at 6:30:00 PM

Yeah, kutemukan surat ini di sudut sebuah ruangan tua. Yang kini telah merapuh, sepi, dan serasa tak berpenghuni. Ruangan yang selalu diliputi kesedihan dan mungkin kesengsaraan. Tak seburuk itu memang, walaupun masih ada kebahagiaan lain di sisi lain ruangan itu. Ruangan yang sengaja dibuat sekat untuk membedakan perlakuan dan kegiatan di dalamnya. Tau kah kau ruangan itu ? Pikirkan dan dengarkan isi surat ini, yang kudapat di ruangan tua nan menyayat ini.
           
“hidup memang penuh dengan warna. Awal mulanya aku tak tahu dari mana. Aku hanya mengetahui dan mengenalnya secara tak sengaja. Bukan tak sengaja lagi, namun karena kesalah pahaman dirinya. Dia menyangkaku sebagai salah satu teman atau lebih tepatnya sahabat dari cewek yang dia taksir. Ya, itu tentu bukan aku. Aku tak seperti dirinya yang cantik, rupawan, jelita, terkenal, memiliki banyak teman, dan terkesan SUPER. Aku bukan siapa-siapa. Hanya sepotong kecil daging yang diberi anugerah luar biasa yang menjadikanku seorang gadis biasa.

Tak seperti mereka, aku hanya sibuk dengan teman-teman dan kesibukan pribadi diriku ini. Tanpa memperdulikan penampilan atau apalah. Sungguh. Tak tahu mengapa orang itu mulai masuk ke dalam kehidupanku. Mulai dari perkenalan singkat yang membuatku geli karena aku tak ingin mengenalnya. Karena aku merasa ada sesuatu yang berbeda.

Mungkin apa yang aku inginkan tak sesuai dengan apa yang Tuhan kehendaki. Ya, dia masuk hidupku. Aku melewatinya dengan biasa saja. Namun mengapa semakin lama dia semakin masuk dan mulai mengikuti hidupku ? Aku pikir ini salah, namun mungkin ada hal lain yang membuat kecocokan sehingga pertemanan ini sangat mudah untuk kujalani.

Pertemanan yang cukup baik dan mulai membuatku berani untuk mengenal dunia luar yang belum pernah kujumpai sebelumnya.  Menjajaki dunia itu dengan bertukar pikiran dengannya melalui sesuatu hal, kesamaan niat.

Setelah sekian lama menjalin pertemanan, dan kembali dia memiliki suatu masalah yang menurutku ini sangat rumit. Entah karena apa aku mau dengan senang membantunya. Aku senang ketika dia mengirimiku pesan, menelponku, ataupun sekedar mengirimkan kabar saja. Jadinya, aku merasa senang saja dengan semua itu.

Karena masalahnya yang terlalu berat, dia sering mengajakku berbicara dan bertukar pikiran, atau sekedar sharing bersama. Hubungan pertemanan yang indah.

Mulai pada suatu hari hubungan itu menjadi sesuatu yang rumit, susah untuk diterima, sangat complicated, sangat pedih dan mengharukan.

One day, when he had girl friends I wanted to help him. To solved his problems without he gave me anything. I don’t know why I wanted to help him. But, he said to me that he had loved to me. At the first time, I was shock. Because as I and he know that he had girl friends. What hell! I was in normal condition, and you knew I had brain. So I thought what fool I’m if I received him. Oh what hell! So I felt uncomfortable with him.

But I thought he had so many ways to resolved all his problems about girl. I could kind and felt happy (again) with him. Oh. But you know it made me so comfortable and enjoy, he also did a same thing like before. Until know, he could make me enjoyed with him.

But, I thought that he just like as “playing”. It made me so angry. When he closed with other girls, he always and always showed it. Yeah, it wasn’t my business. But, I felt so sad and I always said to myself, “Oh, what pity I am”. Yeah what pity I am. I thought he just said a same thing to me, but he said it to others girls. Oh hell! 

I thought he never thought how my feel and others is. Oh hell! Shiiiiiiiiiiitttt. Hahahaha I just wanted to share it with others. Yeah, maybe love and comfortable made me enjoyed. As you know, I always saw what you did and how’s yours. Yeah it’s really. When I saw it, I felt so lonely and broken.

I known how’s your feel and your mood when you sent me a message, wrote everything or comment. Although I couldn’t see you, I could know how’s your, and what you did.

I ever said that love is complicated. It’s so hard and difficult to answer this question. Although just a question about it. Now, I didn’t have dream to close with him (again) I try to make him angry with me and go away from here. Please, go away!

When I saw yours I felt so sad and cried, but what fool I am. Oh hell! For what I sad and cry, it’s just a foolish thing. Forget it! Never remember and go away! Ah, I never wanted again. I’m foolish, and you! Hell! I want to open a new paper without you!”

Itulah petikan surat yang sangat ribet yang telah kudapatkan di sudut ruangan itu. Melupakan semua hal yang terjadi dan memulai hal baru tanpa orang itu. Yah, mungkin inilah jalan yang tepat. Karena kini ia tidak agi menemukan emm mungkin semacam chemistri kali ya. *eaaa. Tanpa nama orang ini meninggalkan surat tak jelas ini di sudut ruangan ini. Yak ini, aku tengah berada di ruangan yang kosong tadi. Dengan sedikit senyuman dan semangat yang baru, aku menemukan sisi keindahan lain dari ruangan ini. Aku mendapatkan sesuatu yang jauh menyenangkan di ruangan itu. Taukah kau ruang apa itu ? dapatkah kau menjawabnya ? dapatkah kau membayangkannya ? atau apakah kau memiliki ruang itu ? ya, itu adalah RUANG HATI.

0 komentar:

Posting Komentar

Kamis, 26 Mei 2011

Surat di Sudut Ruang Tua

Diposting oleh Risa Umari Y.A. di 6:30:00 PM

Yeah, kutemukan surat ini di sudut sebuah ruangan tua. Yang kini telah merapuh, sepi, dan serasa tak berpenghuni. Ruangan yang selalu diliputi kesedihan dan mungkin kesengsaraan. Tak seburuk itu memang, walaupun masih ada kebahagiaan lain di sisi lain ruangan itu. Ruangan yang sengaja dibuat sekat untuk membedakan perlakuan dan kegiatan di dalamnya. Tau kah kau ruangan itu ? Pikirkan dan dengarkan isi surat ini, yang kudapat di ruangan tua nan menyayat ini.
           
“hidup memang penuh dengan warna. Awal mulanya aku tak tahu dari mana. Aku hanya mengetahui dan mengenalnya secara tak sengaja. Bukan tak sengaja lagi, namun karena kesalah pahaman dirinya. Dia menyangkaku sebagai salah satu teman atau lebih tepatnya sahabat dari cewek yang dia taksir. Ya, itu tentu bukan aku. Aku tak seperti dirinya yang cantik, rupawan, jelita, terkenal, memiliki banyak teman, dan terkesan SUPER. Aku bukan siapa-siapa. Hanya sepotong kecil daging yang diberi anugerah luar biasa yang menjadikanku seorang gadis biasa.

Tak seperti mereka, aku hanya sibuk dengan teman-teman dan kesibukan pribadi diriku ini. Tanpa memperdulikan penampilan atau apalah. Sungguh. Tak tahu mengapa orang itu mulai masuk ke dalam kehidupanku. Mulai dari perkenalan singkat yang membuatku geli karena aku tak ingin mengenalnya. Karena aku merasa ada sesuatu yang berbeda.

Mungkin apa yang aku inginkan tak sesuai dengan apa yang Tuhan kehendaki. Ya, dia masuk hidupku. Aku melewatinya dengan biasa saja. Namun mengapa semakin lama dia semakin masuk dan mulai mengikuti hidupku ? Aku pikir ini salah, namun mungkin ada hal lain yang membuat kecocokan sehingga pertemanan ini sangat mudah untuk kujalani.

Pertemanan yang cukup baik dan mulai membuatku berani untuk mengenal dunia luar yang belum pernah kujumpai sebelumnya.  Menjajaki dunia itu dengan bertukar pikiran dengannya melalui sesuatu hal, kesamaan niat.

Setelah sekian lama menjalin pertemanan, dan kembali dia memiliki suatu masalah yang menurutku ini sangat rumit. Entah karena apa aku mau dengan senang membantunya. Aku senang ketika dia mengirimiku pesan, menelponku, ataupun sekedar mengirimkan kabar saja. Jadinya, aku merasa senang saja dengan semua itu.

Karena masalahnya yang terlalu berat, dia sering mengajakku berbicara dan bertukar pikiran, atau sekedar sharing bersama. Hubungan pertemanan yang indah.

Mulai pada suatu hari hubungan itu menjadi sesuatu yang rumit, susah untuk diterima, sangat complicated, sangat pedih dan mengharukan.

One day, when he had girl friends I wanted to help him. To solved his problems without he gave me anything. I don’t know why I wanted to help him. But, he said to me that he had loved to me. At the first time, I was shock. Because as I and he know that he had girl friends. What hell! I was in normal condition, and you knew I had brain. So I thought what fool I’m if I received him. Oh what hell! So I felt uncomfortable with him.

But I thought he had so many ways to resolved all his problems about girl. I could kind and felt happy (again) with him. Oh. But you know it made me so comfortable and enjoy, he also did a same thing like before. Until know, he could make me enjoyed with him.

But, I thought that he just like as “playing”. It made me so angry. When he closed with other girls, he always and always showed it. Yeah, it wasn’t my business. But, I felt so sad and I always said to myself, “Oh, what pity I am”. Yeah what pity I am. I thought he just said a same thing to me, but he said it to others girls. Oh hell! 

I thought he never thought how my feel and others is. Oh hell! Shiiiiiiiiiiitttt. Hahahaha I just wanted to share it with others. Yeah, maybe love and comfortable made me enjoyed. As you know, I always saw what you did and how’s yours. Yeah it’s really. When I saw it, I felt so lonely and broken.

I known how’s your feel and your mood when you sent me a message, wrote everything or comment. Although I couldn’t see you, I could know how’s your, and what you did.

I ever said that love is complicated. It’s so hard and difficult to answer this question. Although just a question about it. Now, I didn’t have dream to close with him (again) I try to make him angry with me and go away from here. Please, go away!

When I saw yours I felt so sad and cried, but what fool I am. Oh hell! For what I sad and cry, it’s just a foolish thing. Forget it! Never remember and go away! Ah, I never wanted again. I’m foolish, and you! Hell! I want to open a new paper without you!”

Itulah petikan surat yang sangat ribet yang telah kudapatkan di sudut ruangan itu. Melupakan semua hal yang terjadi dan memulai hal baru tanpa orang itu. Yah, mungkin inilah jalan yang tepat. Karena kini ia tidak agi menemukan emm mungkin semacam chemistri kali ya. *eaaa. Tanpa nama orang ini meninggalkan surat tak jelas ini di sudut ruangan ini. Yak ini, aku tengah berada di ruangan yang kosong tadi. Dengan sedikit senyuman dan semangat yang baru, aku menemukan sisi keindahan lain dari ruangan ini. Aku mendapatkan sesuatu yang jauh menyenangkan di ruangan itu. Taukah kau ruang apa itu ? dapatkah kau menjawabnya ? dapatkah kau membayangkannya ? atau apakah kau memiliki ruang itu ? ya, itu adalah RUANG HATI.

0 komentar on "Surat di Sudut Ruang Tua"

Posting Komentar


 

Secangkir Capuccinno Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea