Rabu, 01 Agustus 2012

Jarak Tak Semudah Kedipan Mata

by : Risa Umari Y.A. at 10:47:00 PM
halo terima kasih kepada teman baruku. ia yang tak pernah berjumpa denganku. tak pernah mendengar suaranya yang merdu. atau ia yang tak pernah mendengar suaraku yang bisa menghancurkan sekaligus membuat erantakan isi hatinya yang sedang hampa. hampa bukan berarti kosong.

ini cerita dari teman baruku. kita kasih inisial ya. depannya S belakangnya W. silahkan tebak siapa namanya B)

dua bulan memang mungkin waktu yang tak lama buat kita. hanya seumur biji jagung. belum ada kepastian atau realisasi atas janji-janji yang pernah kita ukir bersama. kau ingat saat itu? saat kita saling duduk merapat. ya kita berdua. di luar stadion saat aku selesai bertanding. peluh dan lelah yang sempat kurasakan saat itu menguap sudah. bercampur dengan peringai senyum yang terpancar dari deretan gigi-gigimu yang kau pagari. ah manis rasanya.

kau duduk memberikan kesegaran baru bgiku. memberiku angin yang mampu membawaku terbang tinggi. aku bersamamu mengepakkan sayap yang masih saja lunak. sayap yang belum keras ataupun belum matang. namun kekuatanmu yang meyakinkanku bahwa aku ini pemenang. kau selalu meyakinkanku bahwa hidup ini begitu indah. dan aku begitu berarti untukmu, es.


dua bulan itu hanya beratus putaran jam. sementara waktu yang kita habiskan bersama hanya berbelas putaran jam. bukan aku yang tak mau menemuimu. tapi aku selalu terbayang ketakutan es. aku terbayang ketakutan pada diriku sendiri. aku begitu takut saat kau nanti meninggalkanku di tempat baru, kau akan melupakanku. sementara aku terus saja mengingatmu dengan keras. mengukir dengan indah namamu di nadiku yang akan semakin kering. nafasku tersengal di tiap hari. karena aku tak sanggup menantang hari esok. aku tak sanggup jika esok aku harus melepaskanmu.

saat ulang tahun itu. sebenarnya aku membelikanmu sebuah kado. ah aku pikir ini kado biasa saja. aku takut kau tak suka dengan kado itu. aku benar-benar takut atas penolakanmu pada diriku. atas penolakanmu atas usaha-usahaku.

mungkin aku jarang menghubungi dirimu. atau kau malah berpikir aku bersikap dingin padamu. bukan karena aku tak sayang. bukan karena aku bosan denganmu. namun aku belajar ,mengajarimu membenciku. aku tak ingin melepaskanmu dalam keadaan cinta. karena itu akan sakit sekali. aku lebih memilih kau pergi meninggalkanku dengan perasaan benci. karena dengan demikian aku bisa dengan tenang melupakanmu.

maaf jika pikiranku amat tolol. namun inilah pemikiran sederhanaku sebagai seorang pria yang amat mencintaimu. sebagai seorang pria yang sebenarnya tak ingin kau tinggali.

                                                          ***
oleh karena itu, aku ingin sekali lagi mengulang kisah kita. aku ingin bercumbu denganmu. walau hanya sehari. aku mengajakmu menonton. aku tak tahu tempat romantis mana lagi yang mesti aku datangi untuk membuatmu bahagia. semoga saja bioskop cukup menghangatkan hati kita.

kita saling sungkan untuk membuka pembicaraan ya. aku biarkan hatiku menyapamu terlebih dahulu. "Hai sayang." begitu kata hati nakalku. maaf jika kata itu keluar lagi. aku masih merasa bagian dari hidupmu.

sepertinya ini terakhir kalinya kita bisa bersama seperti ini. aku tahu lewat ujung garis kaca matamu kau melirikkan mata yang tajam. mata yang mampu menghunus tepat di fokus hatiku. aku takut mendekat denganmu. takut jika suara hatiku yang infrasonik ini terdengar olehmu. aku takut kau melihat wajahku yang memerah malu.

mungkin saat jarak kembali di antara kita, saat kita tak bisa berhadap lekat, saat jemarimu tak bisa kusentuh, aku akan menunggumu di sini. aku meninggumu pulang dengan mimpi yang telah kau wujudkan.

jangan pernah kau pergi tuk lupakan aku. kenanglah aku, anmaku, beserta kisah kita. mungkin kisah yang tak seindah kau harapkan. namun beginilah aku, dengan segala kekurangan pada lelaki yang terlalu mencintai bola daripada kekasihnya.


pergilah untuk menemukan impianmu. gapailah bintang setinggi mungkin. jangan pernah takut jatuh. aku akan menunggu di sini . aku akan menopangmu hingga kau kuat berdiri lagi. berlari, dan terbang dengan sempurna. selamat tinggal kamu, semoga di tempat baru nanti kau menemukan kebahagiaan yang lain. mungkin bukan denganku.

tapi ingatlah, dalam keadaan apapun kau kembali, aku akan tetap begini. aku akan tetap di sini. menantimu dengan penuh pengharapan.


teruntuk untukmu SW
dari : "batu" aka. Ica

Pangkalan Bun, 1 agustus 2012
at : 22.47

 http://risaumari.blogspot.com

0 komentar:

Posting Komentar

Rabu, 01 Agustus 2012

Jarak Tak Semudah Kedipan Mata

Diposting oleh Risa Umari Y.A. di 10:47:00 PM
halo terima kasih kepada teman baruku. ia yang tak pernah berjumpa denganku. tak pernah mendengar suaranya yang merdu. atau ia yang tak pernah mendengar suaraku yang bisa menghancurkan sekaligus membuat erantakan isi hatinya yang sedang hampa. hampa bukan berarti kosong.

ini cerita dari teman baruku. kita kasih inisial ya. depannya S belakangnya W. silahkan tebak siapa namanya B)

dua bulan memang mungkin waktu yang tak lama buat kita. hanya seumur biji jagung. belum ada kepastian atau realisasi atas janji-janji yang pernah kita ukir bersama. kau ingat saat itu? saat kita saling duduk merapat. ya kita berdua. di luar stadion saat aku selesai bertanding. peluh dan lelah yang sempat kurasakan saat itu menguap sudah. bercampur dengan peringai senyum yang terpancar dari deretan gigi-gigimu yang kau pagari. ah manis rasanya.

kau duduk memberikan kesegaran baru bgiku. memberiku angin yang mampu membawaku terbang tinggi. aku bersamamu mengepakkan sayap yang masih saja lunak. sayap yang belum keras ataupun belum matang. namun kekuatanmu yang meyakinkanku bahwa aku ini pemenang. kau selalu meyakinkanku bahwa hidup ini begitu indah. dan aku begitu berarti untukmu, es.


dua bulan itu hanya beratus putaran jam. sementara waktu yang kita habiskan bersama hanya berbelas putaran jam. bukan aku yang tak mau menemuimu. tapi aku selalu terbayang ketakutan es. aku terbayang ketakutan pada diriku sendiri. aku begitu takut saat kau nanti meninggalkanku di tempat baru, kau akan melupakanku. sementara aku terus saja mengingatmu dengan keras. mengukir dengan indah namamu di nadiku yang akan semakin kering. nafasku tersengal di tiap hari. karena aku tak sanggup menantang hari esok. aku tak sanggup jika esok aku harus melepaskanmu.

saat ulang tahun itu. sebenarnya aku membelikanmu sebuah kado. ah aku pikir ini kado biasa saja. aku takut kau tak suka dengan kado itu. aku benar-benar takut atas penolakanmu pada diriku. atas penolakanmu atas usaha-usahaku.

mungkin aku jarang menghubungi dirimu. atau kau malah berpikir aku bersikap dingin padamu. bukan karena aku tak sayang. bukan karena aku bosan denganmu. namun aku belajar ,mengajarimu membenciku. aku tak ingin melepaskanmu dalam keadaan cinta. karena itu akan sakit sekali. aku lebih memilih kau pergi meninggalkanku dengan perasaan benci. karena dengan demikian aku bisa dengan tenang melupakanmu.

maaf jika pikiranku amat tolol. namun inilah pemikiran sederhanaku sebagai seorang pria yang amat mencintaimu. sebagai seorang pria yang sebenarnya tak ingin kau tinggali.

                                                          ***
oleh karena itu, aku ingin sekali lagi mengulang kisah kita. aku ingin bercumbu denganmu. walau hanya sehari. aku mengajakmu menonton. aku tak tahu tempat romantis mana lagi yang mesti aku datangi untuk membuatmu bahagia. semoga saja bioskop cukup menghangatkan hati kita.

kita saling sungkan untuk membuka pembicaraan ya. aku biarkan hatiku menyapamu terlebih dahulu. "Hai sayang." begitu kata hati nakalku. maaf jika kata itu keluar lagi. aku masih merasa bagian dari hidupmu.

sepertinya ini terakhir kalinya kita bisa bersama seperti ini. aku tahu lewat ujung garis kaca matamu kau melirikkan mata yang tajam. mata yang mampu menghunus tepat di fokus hatiku. aku takut mendekat denganmu. takut jika suara hatiku yang infrasonik ini terdengar olehmu. aku takut kau melihat wajahku yang memerah malu.

mungkin saat jarak kembali di antara kita, saat kita tak bisa berhadap lekat, saat jemarimu tak bisa kusentuh, aku akan menunggumu di sini. aku meninggumu pulang dengan mimpi yang telah kau wujudkan.

jangan pernah kau pergi tuk lupakan aku. kenanglah aku, anmaku, beserta kisah kita. mungkin kisah yang tak seindah kau harapkan. namun beginilah aku, dengan segala kekurangan pada lelaki yang terlalu mencintai bola daripada kekasihnya.


pergilah untuk menemukan impianmu. gapailah bintang setinggi mungkin. jangan pernah takut jatuh. aku akan menunggu di sini . aku akan menopangmu hingga kau kuat berdiri lagi. berlari, dan terbang dengan sempurna. selamat tinggal kamu, semoga di tempat baru nanti kau menemukan kebahagiaan yang lain. mungkin bukan denganku.

tapi ingatlah, dalam keadaan apapun kau kembali, aku akan tetap begini. aku akan tetap di sini. menantimu dengan penuh pengharapan.


teruntuk untukmu SW
dari : "batu" aka. Ica

Pangkalan Bun, 1 agustus 2012
at : 22.47

 http://risaumari.blogspot.com

0 komentar on "Jarak Tak Semudah Kedipan Mata"

Posting Komentar


 

Secangkir Capuccinno Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea