Selasa, 31 Juli 2012

Kabut yang Menyayat

by : Risa Umari Y.A. at 7:17:00 AM
Saat jiwa bangun dan kembali merekah pagi
Ada satu yang hilang di dekat sini
Tak kurasakan sapuan hangat mentari pagi
Tak terlihat pula guratan dispersi

Hanya sebuah lorong yang tertutup kabut
Kabut yang selalu saja mengajak ribut
Karena ialah penghalang kita saat ingin menatap lembut

Bisikan kabut membuatku kaku dan gigil
Semakin senang membekukanku dengan jail
Seringai senyummu laksana sebuah kail

Yang harus kukejar menerobos pekat
Aku pikir jarak kita sangat dekat
Karena aku dapat dengan jelas melihat bola matamu yang bulat

Sudahlah... Kabut ini semakin nekat
Menyekap kita dalam sebuah sekat
Sekat tak berujung yang membuatku semakin tersayat

Pangkalan Bun, 31 Juli 2012 at 06 : 49.
Inspirasi : jalanan kota yang dingin berselimut bulir embun
-Wanita Penyeruput Capucinno di Atas Pelangi Dalam Hujan

http://risaumari.blogspot.com

0 komentar:

Posting Komentar

Selasa, 31 Juli 2012

Kabut yang Menyayat

Diposting oleh Risa Umari Y.A. di 7:17:00 AM
Saat jiwa bangun dan kembali merekah pagi
Ada satu yang hilang di dekat sini
Tak kurasakan sapuan hangat mentari pagi
Tak terlihat pula guratan dispersi

Hanya sebuah lorong yang tertutup kabut
Kabut yang selalu saja mengajak ribut
Karena ialah penghalang kita saat ingin menatap lembut

Bisikan kabut membuatku kaku dan gigil
Semakin senang membekukanku dengan jail
Seringai senyummu laksana sebuah kail

Yang harus kukejar menerobos pekat
Aku pikir jarak kita sangat dekat
Karena aku dapat dengan jelas melihat bola matamu yang bulat

Sudahlah... Kabut ini semakin nekat
Menyekap kita dalam sebuah sekat
Sekat tak berujung yang membuatku semakin tersayat

Pangkalan Bun, 31 Juli 2012 at 06 : 49.
Inspirasi : jalanan kota yang dingin berselimut bulir embun
-Wanita Penyeruput Capucinno di Atas Pelangi Dalam Hujan

http://risaumari.blogspot.com

0 komentar on "Kabut yang Menyayat"

Posting Komentar


 

Secangkir Capuccinno Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea