Kamis, 27 September 2012

Pengantar Mimpi

by : Risa Umari Y.A. at 12:42:00 AM
Assalamu'alaikum.
selamat malam.
Laylatuka saidun.
m3t m4lL4mbBh

halo. sedikit ragu sebenarnya aku menulis surat ini. ingin kutulis apa aja lah di kertas lusuh ini. hingga tetes penaku terakhir, dan mungkin tetes darahku terakhir. namun aku tak menginginkannya. aku ingin masih tetap hidup. berjuang dengan semua yang berkecamuh di hati dan pikiran. kakiku yang pegel, hati was-was, dan terkadang aku lupa apa itu mandi.

rindu itu sakit ya? ah. bukan. bukan hanya jarak yang membuat rindu itu terdengar syahdu. bukan pula jarak antar kelas, kampus, atau apalah yang membuat rindu itu mencuat tinggi? entahlah.

kisruh dan camuh di milyaran neuron otak membuatku berpikir lebih cepat. seharusnya. namun nampaknya pusat otakku menolak dengan keras terhadap sebuah materi bahan yang tak bisa dengan cepat ia cerna. ia tafsirkan dalam bentuk visual. hanya imajiner.

tak semuanya harus dituangkan dalam visual dan realistis kan? karena sejujurnya realistis itu tak seperti apa yang kamu imajinasikan. berbeda dimensi, ruang, dan mungkin keadaan.

sesungguhnya aku grogi menulis surat ini. entahlah. mungkin kau juga tak akan membacanya kan, ya? aku harap tidak. apalagi kamu menikmati surat lusuh ini dengan seseorang yang umm menurutmu terbaik untukmu. tentunya bukan aku ya?

entahlah, tak apa jua. memang setiap kata atau tulisan yang kita ukir. seperti yang kutulis di beratus-ratus kertas dalam beberapa belas buku binder itu adalah apa yang aku inginkan, mimpikan. namun apakah menjamin bahwa semuanya akan terkabul?

siapkah aku jika Allah SWT. mengabulkan semua doaku? aku tak akan mengeti apa itu kerja keras, tanggung jawab, sabar, dan keringat serta air mata. Ia tak mungkin membuatku menjadi pribadi lemah dan cengeng.

entahlah, kembali kukatakan bahwa dalam beberapa tahun lalu ini aku telah bisa berjalan seok walkau ratusan paku menghujam tubuhku. tak kelihatan. di luar nampak sama, bagus, dan menyensngkan. itulah aku. entah sku selalu saja bisa tersenyum atau tertawa. ya walau getir.

ratusan kali jarum jam berputar atau pun sekali saja ia berputar penuh tiga ratus enam puluh derajat, aku kembali mengingatmu. jika aku hanya bisa menemuimu dalam mimpi, tolong jangan bangunkan aku dari mimpiku. aku ingin tetap di sana.

melihat setangkai mawar merah yang merekah indah. berayun elok ditiup semilir angin senja. segar, hija, dan basah akibat tetes embun di pagi buta. meniupkan sedesah doa dalamnya. aku hanya ingin duduk, melihat mawar itu. tak berani mendekat. sebab kupu-kupu itu telah berhasil merayumu.

membuatmu semakin elok dengan hadirnya. aku takut untuk mengambilmu, membawamu pergi. durimu mampu melukai. menyakiti.

ah, entahlah perumpamaan ini sangat salah dan menurutku jelek. ini tak ada sedikit pun menggambarkan tentang apa yang sesungguhnya ingin kuberitahukan padamu.

teruslah ajak aku untuk bermimpi. menggantungnya jauh ke angkasa. awan akan menopangku saat aku jatuh. bumi tak tega membiarkan tubuhku yang lelah akan mimpi rebah di atasnya.

terima kasih :) maaf aku grogi menuliskannya ini untukmu.
tertanda, aku yang diam-diam mencintaimu

Yk, 27 September 2012
at : 41

http://risaumari.blogspot.com

0 komentar:

Posting Komentar

Kamis, 27 September 2012

Pengantar Mimpi

Diposting oleh Risa Umari Y.A. di 12:42:00 AM
Assalamu'alaikum.
selamat malam.
Laylatuka saidun.
m3t m4lL4mbBh

halo. sedikit ragu sebenarnya aku menulis surat ini. ingin kutulis apa aja lah di kertas lusuh ini. hingga tetes penaku terakhir, dan mungkin tetes darahku terakhir. namun aku tak menginginkannya. aku ingin masih tetap hidup. berjuang dengan semua yang berkecamuh di hati dan pikiran. kakiku yang pegel, hati was-was, dan terkadang aku lupa apa itu mandi.

rindu itu sakit ya? ah. bukan. bukan hanya jarak yang membuat rindu itu terdengar syahdu. bukan pula jarak antar kelas, kampus, atau apalah yang membuat rindu itu mencuat tinggi? entahlah.

kisruh dan camuh di milyaran neuron otak membuatku berpikir lebih cepat. seharusnya. namun nampaknya pusat otakku menolak dengan keras terhadap sebuah materi bahan yang tak bisa dengan cepat ia cerna. ia tafsirkan dalam bentuk visual. hanya imajiner.

tak semuanya harus dituangkan dalam visual dan realistis kan? karena sejujurnya realistis itu tak seperti apa yang kamu imajinasikan. berbeda dimensi, ruang, dan mungkin keadaan.

sesungguhnya aku grogi menulis surat ini. entahlah. mungkin kau juga tak akan membacanya kan, ya? aku harap tidak. apalagi kamu menikmati surat lusuh ini dengan seseorang yang umm menurutmu terbaik untukmu. tentunya bukan aku ya?

entahlah, tak apa jua. memang setiap kata atau tulisan yang kita ukir. seperti yang kutulis di beratus-ratus kertas dalam beberapa belas buku binder itu adalah apa yang aku inginkan, mimpikan. namun apakah menjamin bahwa semuanya akan terkabul?

siapkah aku jika Allah SWT. mengabulkan semua doaku? aku tak akan mengeti apa itu kerja keras, tanggung jawab, sabar, dan keringat serta air mata. Ia tak mungkin membuatku menjadi pribadi lemah dan cengeng.

entahlah, kembali kukatakan bahwa dalam beberapa tahun lalu ini aku telah bisa berjalan seok walkau ratusan paku menghujam tubuhku. tak kelihatan. di luar nampak sama, bagus, dan menyensngkan. itulah aku. entah sku selalu saja bisa tersenyum atau tertawa. ya walau getir.

ratusan kali jarum jam berputar atau pun sekali saja ia berputar penuh tiga ratus enam puluh derajat, aku kembali mengingatmu. jika aku hanya bisa menemuimu dalam mimpi, tolong jangan bangunkan aku dari mimpiku. aku ingin tetap di sana.

melihat setangkai mawar merah yang merekah indah. berayun elok ditiup semilir angin senja. segar, hija, dan basah akibat tetes embun di pagi buta. meniupkan sedesah doa dalamnya. aku hanya ingin duduk, melihat mawar itu. tak berani mendekat. sebab kupu-kupu itu telah berhasil merayumu.

membuatmu semakin elok dengan hadirnya. aku takut untuk mengambilmu, membawamu pergi. durimu mampu melukai. menyakiti.

ah, entahlah perumpamaan ini sangat salah dan menurutku jelek. ini tak ada sedikit pun menggambarkan tentang apa yang sesungguhnya ingin kuberitahukan padamu.

teruslah ajak aku untuk bermimpi. menggantungnya jauh ke angkasa. awan akan menopangku saat aku jatuh. bumi tak tega membiarkan tubuhku yang lelah akan mimpi rebah di atasnya.

terima kasih :) maaf aku grogi menuliskannya ini untukmu.
tertanda, aku yang diam-diam mencintaimu

Yk, 27 September 2012
at : 41

http://risaumari.blogspot.com

0 komentar on "Pengantar Mimpi"

Posting Komentar


 

Secangkir Capuccinno Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea