Halo, dirimu.
Dirimu yang entah di mana.
Dirimu yang entah siapa.
Dirimu yang entah entah entahlah.
Taukah kau?
Aku menantimu sejak kemarin.
Menunggu di sini sejak lama.
Untuk kemarin, hari ini, dan esok.
Esok yang entah kapan.
Tapi kutuliskan lima tahun lagi.
Yap, setelah aku menyelesaikan studiku dan profesi.
Halo kamu.
Aku belum bisa ya merindukanmu?
Kita belum dipertemukan mungkin.
Atau, sebenarnya kamu yang setiap hari kutemui.
Yang setiap hari memenuhi pikiranku.
Memenuhi kotak masuk, e-mail, mention, atau apalah.
Atau kamu yang juga sedang mencari pendamping.
Hai, laylatuka saidun yaa akh.
Teruntukmu yang entah siapa.
Katakanlah pada-Nya bahwakita akan dipertemukan nanti.
di tempat yang indah.
Di saat yang indah.
Dan diakhiri dengan pernikahan yang indah.
Yaa akh.
Sebenarnya aku masih bersembunyi.
Atau menyembunyikan kehidupanku.
Menyembunyikan jiwaku yang butuh banyakperbaikan.
Memantaskan diri agar kau juga pantasuntukku.
Aku mencari yang pantas.
Tak hanya di mataku, mata sayap kanan bidadariku.
Tapi harus pantasdi mata Allah pemilik segalanya.
Agar saat bidadari itu terbang,
sayap kiri dapat menyeimbangkan sayap kanan.
Terbang jauh tinggi menuju bintang impian
mimpi-mimpi kita.
Sudahlah, kurasakau sudah lelah.
Sudah saatnya kita bersembunyi lagi.
Memperbaiki diri.
Lima tahun lagi, datanglahke sini.
Dengan pribadi baru yang mengejutkan.
Yang sudah siap,layak, dan saling pantas.
Selamat malam. Ah, maaf hingga malam aku menceritakan ini padamu.
Yogyakarta, 8 November 2012
at :16.12
dalam setangkup harap yang belum retas
http://risaumari.blogspot.com
0 komentar:
Posting Komentar