Selasa, 07 Agustus 2012

Antara Aku, Kamu, dan Dia yang Tak Pernah saling Tahu

by : Risa Umari Y.A. at 9:40:00 PM
Ini hanya cerita antara aku, kau, dan dia. Mungkin kita tak pernah saling bertatap dalam suatu meja. dalam suatu waktu. Karena kau takut menyakiti hatiku. Karena kau takut menyakiti hatinya.

untungnya sekarang di sini aku bisa membahas masalah ini. menyatukan pikiran dan hati kita masing-masing. ah, biarkan saja mata dan mulut kita tertutup. biarkan saja hati kita bertanya dan saling menyapa.

tahu kah kau? saat kau ucapkan kata manis itu? manis? mungkin hanya manis di ujung lidah ya. dan akan hilang lagi saat kau melihat kemewahan lainnya. aih mengapa aku seperti barang yang dinilai indah? menarik? menawan?

sebenarnya tak tahu mengapa aku mencicipi manisnya itu. ah, tak ada yang spesial. sampai sekarang mungkin masih sama seperti dulu. mencoba menjalani hari dengan baik saja. mengikuti apa maumu. tak ada yang terlalu aku perjuangjkan untukmu saat ini. karena, buat apa aku perjuangkan demi kau yang seorang pemain ulung?

ups, pemain ya? em begini. saat malam itu. saat mendung yang begitu sendu, aku menerima sms yang sangat mencengangkan. sms dari wanita yang tak kukenal. dia mengaku sebagai kekasihmu. hah, kekeasihmu? tidak kah kau beritahu bahwa kau adalah kekasihku? aku adalah kekasihmu, kan? dan kita ini sepasang kekasih. bukan begitu?

terakhir kudengar ia -panggil saja wanita itu ia ya- menggoreskan dengan keras. bukan goresan pena di kertas-kertas usang. bukan goresan luka yang menyayat hati. tapi ia menggoreskan nadinya dengan berani. mungkin sampai menyedot habis darah itu.

ah, sebegitu besarkah pesonamu? kau mulai belajar mendua? ya Tuhan, hukuman apa lagi yang Kau berikan padaku? oh iya, Kau hanya mengujiku. bukan menghukumku.

dulu, aku mengalami kenyataan yang sama. lagi-lagi diduakan. aih, mengapa begitu? tolong jelaskan padaku apa salahku? bimbing aku agar menjadi sempurna di matamu dan di mata-Mu. tlong!

sekarang kau -kau dengan orang yang berbeda- kembali menduakanku. aih, tak usah tanya apa rasanya. kupikir kau jauh cukup cerdas untuk tahu apa rasanya diduakan. dan sekarang, pacar umm atau mungkin selingkuhanmu sedang terkapar di rumah sakit. dengan nafas beratnya menyebut namamu. untuk segera datang dan menemaninya. ya hanya kalian berdua saja.



tidak kah kau mau memberikan sebagian sisa hidupmu untuknya? untuk membantu darahnya yang keluar demi mencuri cintamu? aih, ada apa denganku? mengapa aku seperti orang bodoh?

baiklah, aku pikir kamu memang cukup dewasa daipada aku. walaupun dalam hal usia kita sedikit berbeda. aku rasa aku yang harusnya mengayomimu. mengajarimu bagaimana caranya menjadi seorang pria sejati. mencintai dan melindungi wanitanya. wanita satu-satunya tentu saja.

yah, terima kasih karena kau memilih aku. pilihan yang entah tepat atau tidak. intinya aku kembali dalam pelukmu. mencoba kembali tabah melewati putaran jam ini bersamamu. bersamamu yang sedang dalam proses menuju dewasa.

Pangkalan Bun, 7 Agustus 2012
at : 21:37
didedikasikan untuk sahabatku, yang saat itu mencurahkan hatinya untukku. mempercayakanku meringankan beratnya hidup. GT

http://risaumari.blogspot.com

0 komentar:

Posting Komentar

Selasa, 07 Agustus 2012

Antara Aku, Kamu, dan Dia yang Tak Pernah saling Tahu

Diposting oleh Risa Umari Y.A. di 9:40:00 PM
Ini hanya cerita antara aku, kau, dan dia. Mungkin kita tak pernah saling bertatap dalam suatu meja. dalam suatu waktu. Karena kau takut menyakiti hatiku. Karena kau takut menyakiti hatinya.

untungnya sekarang di sini aku bisa membahas masalah ini. menyatukan pikiran dan hati kita masing-masing. ah, biarkan saja mata dan mulut kita tertutup. biarkan saja hati kita bertanya dan saling menyapa.

tahu kah kau? saat kau ucapkan kata manis itu? manis? mungkin hanya manis di ujung lidah ya. dan akan hilang lagi saat kau melihat kemewahan lainnya. aih mengapa aku seperti barang yang dinilai indah? menarik? menawan?

sebenarnya tak tahu mengapa aku mencicipi manisnya itu. ah, tak ada yang spesial. sampai sekarang mungkin masih sama seperti dulu. mencoba menjalani hari dengan baik saja. mengikuti apa maumu. tak ada yang terlalu aku perjuangjkan untukmu saat ini. karena, buat apa aku perjuangkan demi kau yang seorang pemain ulung?

ups, pemain ya? em begini. saat malam itu. saat mendung yang begitu sendu, aku menerima sms yang sangat mencengangkan. sms dari wanita yang tak kukenal. dia mengaku sebagai kekasihmu. hah, kekeasihmu? tidak kah kau beritahu bahwa kau adalah kekasihku? aku adalah kekasihmu, kan? dan kita ini sepasang kekasih. bukan begitu?

terakhir kudengar ia -panggil saja wanita itu ia ya- menggoreskan dengan keras. bukan goresan pena di kertas-kertas usang. bukan goresan luka yang menyayat hati. tapi ia menggoreskan nadinya dengan berani. mungkin sampai menyedot habis darah itu.

ah, sebegitu besarkah pesonamu? kau mulai belajar mendua? ya Tuhan, hukuman apa lagi yang Kau berikan padaku? oh iya, Kau hanya mengujiku. bukan menghukumku.

dulu, aku mengalami kenyataan yang sama. lagi-lagi diduakan. aih, mengapa begitu? tolong jelaskan padaku apa salahku? bimbing aku agar menjadi sempurna di matamu dan di mata-Mu. tlong!

sekarang kau -kau dengan orang yang berbeda- kembali menduakanku. aih, tak usah tanya apa rasanya. kupikir kau jauh cukup cerdas untuk tahu apa rasanya diduakan. dan sekarang, pacar umm atau mungkin selingkuhanmu sedang terkapar di rumah sakit. dengan nafas beratnya menyebut namamu. untuk segera datang dan menemaninya. ya hanya kalian berdua saja.



tidak kah kau mau memberikan sebagian sisa hidupmu untuknya? untuk membantu darahnya yang keluar demi mencuri cintamu? aih, ada apa denganku? mengapa aku seperti orang bodoh?

baiklah, aku pikir kamu memang cukup dewasa daipada aku. walaupun dalam hal usia kita sedikit berbeda. aku rasa aku yang harusnya mengayomimu. mengajarimu bagaimana caranya menjadi seorang pria sejati. mencintai dan melindungi wanitanya. wanita satu-satunya tentu saja.

yah, terima kasih karena kau memilih aku. pilihan yang entah tepat atau tidak. intinya aku kembali dalam pelukmu. mencoba kembali tabah melewati putaran jam ini bersamamu. bersamamu yang sedang dalam proses menuju dewasa.

Pangkalan Bun, 7 Agustus 2012
at : 21:37
didedikasikan untuk sahabatku, yang saat itu mencurahkan hatinya untukku. mempercayakanku meringankan beratnya hidup. GT

http://risaumari.blogspot.com

0 komentar on "Antara Aku, Kamu, dan Dia yang Tak Pernah saling Tahu"

Posting Komentar


 

Secangkir Capuccinno Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea