Jumat, 11 Maret 2011

Ingatlah Hari Ini

by : Risa Umari Y.A. at 10:05:00 PM
Cerita untuk mengingat apa yang telah kalian ukir di otakku minggu lalu. Semua kenangan tentang kita :)

‘Engkau sangat berarti, istimewa di hati, selamanya rasa ini
bila kita tua nanti kita kan hidup masing-masing, ingatlah hari ini”



Kamis, 3 Maret 2011

Sekumpulan anak muda yang tak pernah lalai (saat itu) untuk mengadu dan bersimpuh pada Tuhannya. Tak kuasa membendung segala keinginan dan secercah harapan untuk hari esok. Bersimpuh cukup lama pada Tuhannya.

Tak lupa untuk mengagung-agungkan dan menyebut nama besar-Nya. Bersama-sama membaca ayat suci itu dan doa lain yang dapat menenangkan hati mereka. Dan memudahkan segala usaha mereka untuk esok.

Kembali membuka lembaran buku yang berjumlah enam. Yang hampir setiap hari menemani mereka. Lebih dekat dari sahabat, lebih setia dari pacar, dan selalu setia pada kita. Namun, tak sesetia Tuhan dan orangtua.

Mata kini begitu berat. Jam baru saja menunjukkan pukul delapan malam. Aku menghafal sambil meracau. Aku sudah terbawa dalam mimpi. Seakan mata ini tak mendukungku. Aku tertidur dalam kamar dengan pintu terbuka lebar.


Jumat, 4 Maret 2011

Jam dua pagi aku terbangun. Kulihat sekelilingku teman-teman yang juga tertidur bersamaku. Aku membangunkannya. Kembali menghadap dan bersimpuh pada Tuhan. Kami membutuhkan kekuatan doa. Sangat sangat. Bukan berarti tak ada Tuhan di lain hari.

Memantapkan tubuh dan pikiran ini pada satu titik fokus. Menjadi pemenang. Berusaha melupakan hal lainnya dan membuat tubuh ini santai. Walau terkadang aku tak dapat menahan kebiasaan burukku –menuju toilet-.

Sangat awal bagi kami untuk memulai semua ini. Dengan semuanya yang baru. Yang belum kita kenal dan belum kita pahami. Tak begitu yakin. Namun, kita yakin, Tuhan selalu ada untuk kita.

Memulainya dengan semangat berkobar dan bacaan basmalah. Memulai dengan cukup baik. Namun, apakah ini yang membuat kita terlena ? Mengapa ? Ah, sudahlah masih ada kesempatan. Mulai memfokuskan dan yakinilah bahwa Tuhan tidak tidur.

Semangat dan emosi yang tak terkendali mungkin dapat membunuh keyakinan, kepercayaan, dan kefokusan. Harapan yang besar mungkin akan membunuh ketenangan. Mungkin itu yang bergejolak pada diri kita.

Jangan memanjat tinggi, kalau jatuh sakit. Mungkin aku demikian. Jujur, aku terlalu berharap. Manusia merencanakan, Tuhan menentukan. Kita tak pernah kalah dan rugi. Kita selalu untung dan selalu jadi pemenang. Mulailah dengan memenangkan hati dan dirimu sendiri.

Kita adalah pengecut jika kita hanya murung dan memikirkan kesakitan masa lalu. Mengapa harus kita tangisi dan sesali (lagi) ? Tak akan ada yang kembali. Mulailah untuk kembali menjadi seorang pejuang yang tak pernah bosan untuk jatuh.

Mulailah keyakinan dan harapan baru kita. Kita pasti bisa. Tak ada yang lebih hebat daripada orang yang mampu bangkit dari keterpurukan. Biarlah semuanya selesai. Bangkit, dan berlarilah dengan tegap, dan harapan untuk kembali menjadi PEMENANG.

0 komentar:

Posting Komentar

Jumat, 11 Maret 2011

Ingatlah Hari Ini

Diposting oleh Risa Umari Y.A. di 10:05:00 PM
Cerita untuk mengingat apa yang telah kalian ukir di otakku minggu lalu. Semua kenangan tentang kita :)

‘Engkau sangat berarti, istimewa di hati, selamanya rasa ini
bila kita tua nanti kita kan hidup masing-masing, ingatlah hari ini”



Kamis, 3 Maret 2011

Sekumpulan anak muda yang tak pernah lalai (saat itu) untuk mengadu dan bersimpuh pada Tuhannya. Tak kuasa membendung segala keinginan dan secercah harapan untuk hari esok. Bersimpuh cukup lama pada Tuhannya.

Tak lupa untuk mengagung-agungkan dan menyebut nama besar-Nya. Bersama-sama membaca ayat suci itu dan doa lain yang dapat menenangkan hati mereka. Dan memudahkan segala usaha mereka untuk esok.

Kembali membuka lembaran buku yang berjumlah enam. Yang hampir setiap hari menemani mereka. Lebih dekat dari sahabat, lebih setia dari pacar, dan selalu setia pada kita. Namun, tak sesetia Tuhan dan orangtua.

Mata kini begitu berat. Jam baru saja menunjukkan pukul delapan malam. Aku menghafal sambil meracau. Aku sudah terbawa dalam mimpi. Seakan mata ini tak mendukungku. Aku tertidur dalam kamar dengan pintu terbuka lebar.


Jumat, 4 Maret 2011

Jam dua pagi aku terbangun. Kulihat sekelilingku teman-teman yang juga tertidur bersamaku. Aku membangunkannya. Kembali menghadap dan bersimpuh pada Tuhan. Kami membutuhkan kekuatan doa. Sangat sangat. Bukan berarti tak ada Tuhan di lain hari.

Memantapkan tubuh dan pikiran ini pada satu titik fokus. Menjadi pemenang. Berusaha melupakan hal lainnya dan membuat tubuh ini santai. Walau terkadang aku tak dapat menahan kebiasaan burukku –menuju toilet-.

Sangat awal bagi kami untuk memulai semua ini. Dengan semuanya yang baru. Yang belum kita kenal dan belum kita pahami. Tak begitu yakin. Namun, kita yakin, Tuhan selalu ada untuk kita.

Memulainya dengan semangat berkobar dan bacaan basmalah. Memulai dengan cukup baik. Namun, apakah ini yang membuat kita terlena ? Mengapa ? Ah, sudahlah masih ada kesempatan. Mulai memfokuskan dan yakinilah bahwa Tuhan tidak tidur.

Semangat dan emosi yang tak terkendali mungkin dapat membunuh keyakinan, kepercayaan, dan kefokusan. Harapan yang besar mungkin akan membunuh ketenangan. Mungkin itu yang bergejolak pada diri kita.

Jangan memanjat tinggi, kalau jatuh sakit. Mungkin aku demikian. Jujur, aku terlalu berharap. Manusia merencanakan, Tuhan menentukan. Kita tak pernah kalah dan rugi. Kita selalu untung dan selalu jadi pemenang. Mulailah dengan memenangkan hati dan dirimu sendiri.

Kita adalah pengecut jika kita hanya murung dan memikirkan kesakitan masa lalu. Mengapa harus kita tangisi dan sesali (lagi) ? Tak akan ada yang kembali. Mulailah untuk kembali menjadi seorang pejuang yang tak pernah bosan untuk jatuh.

Mulailah keyakinan dan harapan baru kita. Kita pasti bisa. Tak ada yang lebih hebat daripada orang yang mampu bangkit dari keterpurukan. Biarlah semuanya selesai. Bangkit, dan berlarilah dengan tegap, dan harapan untuk kembali menjadi PEMENANG.

0 komentar on "Ingatlah Hari Ini"

Posting Komentar


 

Secangkir Capuccinno Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea